Dharmasraya (Humas). Sistem pembelajaran konvensional di sekolah saat ini dinyakini kurang efektif, konsep-konsep kemampuan otak, kecerdasan, dan kreativitas telah berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi dan komunikasi. Perkembangan tersebut memberikan pengaruh terhadap penguatan yang ingin mengoreksi kelemahan dan kekurangan yang ada pada sistem pembelajaran konvensional. Perlunya kesadaran akan pentingnya perubahan dan pencerahan dalam pendidikan agama Islam, harusnya mendorong setiap guru untuk selalu mengembangkan kompetensinya.

Sebagai langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan agama islam di Sekolah Umum Se-Kabupaten Dharmasraya, Kepala Kantor Kementerian Agama H. Okto Verisman pagi ini kamis (25/07/2024) membuka secara resmi kegiatan focus group discussion (FGD) Pembinaan GPAI di Sekolah Umum Berbasis TIK e-Pembelajaran PAI di gedung Sekber KUB Kemenag Kabupaten Dharmasraya.

Pada Sambutannya, peran guru PAI dan kesiapannya dalam menerapkan pembelajaran PAI yang menarik, inovatif dan bermutu. Apalagi pada zaman sekarang ini, tuntutan penguasaan ICT mutlak diperlukan oleh setiap guru tidak hanya pada guru agama melainkan semua guru mata pelajaran lain.

Selain itu Kepala Kantor Okto Verisman, mengajak kita semua jangan lupa laksanakan salah satu program utama kementerian agama di antaranya Transformasi Digital, di era kemajuan teknologi saat ini tidak ada lagi kita sebagai ASN bahkan guru PAI yang tidak melek informasi digital. Guru dapat menggunakan TIK sebagai media pembelajaran yang interaktif dan menarik bagi siswa-siswi sehingga dapat memotivasi mereka untuk belajar dengan lebih baik. terangnya

Peserta FGD kali ini sebanyak 57 peserta terdiri dari Kepala Sekolah, Guru-guru PAI tingkat SD, SLTP dan SMA/SMK se-Kabupaten Dharmasraya.

Acara FGD dimulai dengan pengarahan kepala seksi Pakis terkait dengan perkembangan dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, e-mail, medsos dan sebagainya.

Seusai ISHOMA siang materi dilanjutkan oleh PTP (Pengembang Teknologi Pendidikan) Maisurwandi atau sering dipanggil Wandi dengan judul Penguatan TIK dalam Model Pembelajaran bagi Guru PAI dan diakhiri oleh Kepala Seksi Pakis.

Terakhir seksi Pakis dalam penutupannya, mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam pembelajaran TIK di sekolah adalah hal yang sangat penting untuk membentuk generasi digital yang berkualitas dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, seperti guru, orangtua, dan lembaga pendidikan, untuk memastikan bahwa pengajaran TIK di sekolah dapat mengintegrasikan nilai-nilai agama secara efektif.